Sudah banyak pola orang yang rela melepas pekerjaan tetap untuk menjalankan usaha. Akan tetapi, tidak semua orang sanggup menjalankannya dengan mulus dan meraih sukses.Alhasil, perjuangan tersebut harus gulung tikar dan meninggalkan utang. Sungguh meresahkan!Ada beberapa faktor yang disebut-sebut menjadi biang kerok tidak berkembangnya sebuah bisnis.
Anda yang tengah merencanakan untuk terjun ke dunia ini, wajib mengetahui apa saja faktor tersebut. Ini ia beberapa di antaranya!
Terlalu Menganggap Remeh
Ladang yang sanggup digarap sebagai bisnis sangat luas. Kebutuhan sehari-hari menyerupai mencuci baju sampai yang rumit menyerupai jual-beli properti dapat dilakukan. Saking banyaknya, orang yang ingin terjun ke dunia ini banyak yang menganggap remeh dan merasa sanggup melakukannya tanpa persiapan matang. Persiapan tersebut sanggup dimulai dari fokus bisnis yang akan dijalankan.
Misalnya, Anda ingin menjalankan bisnis di bidang jasa pembersihan pakaian (laundry).
Tentu peralatan menyerupai mesin cuci, setrika, pengering, sabun, dan lainnya harus sudah dipersiapkan. Begitu pula tempat berdirinya laundry tersebut yang akan lebih baik bila berada di tempat ramai.
Contoh lain, Anda mau membuka usaha di bidang kuliner. Cita rasa, kualitas produk, sampai kehalalan pun dihentikan dianggap sepele!
Perencanaan yang Tak Matang
Ingin bisnis sanggup berjalan sesuai dengan keinginan? Buatlah perencanaan (planning) bisnis sampai budget yang detail.
Catatan perencanaan ini akan menjadi panduan Anda untuk sanggup menggapai sasaran serta tujuan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menciptakan perencanaan antara lain:
Rinci: setiap pekerjaan dan segala hal yang berkaitan dengan bisnis yang akan dijalankan, perlu dituliskan dengan rinci. Hal ini sanggup membantu Anda serta orang-orang yang bekerja sama Anda memahami tiap hal yang harus dilakukan dengan baik.
Realistis: sasaran serta budgeting perjuangan perlu dibentuk serealistis mungkin, tidak muluk serta tidak asal-asalan. Kondisi ini sanggup diadaptasi dengan tren ketika ini atau dari hasil analisis strength, weakness, opportunity, threat (SWOT) yang telah dilakukan sebelumnya.
Fleksibel untuk dikembangkan: kondisi pasar sanggup berubah dengan cepat, itu mengapa perencanaan bisnis serta keuangan perjuangan sebaiknya sanggup bersifat fleksibel.
Kurang Serius Menjalankan Bisnis
Keteguhan hati dan keseriusan perlu dimiliki oleh seseorang yang ingin menjalankan bisnis sampai meraih kesuksesan.
Bila niat awal berbisnis hanya untuk dipuji lantaran sanggup membangun perjuangan sendiri, lebih baik urungkan niat tersebut dan pikirkan kembali.
Seseorang mungkin sanggup memulai bisnis dengan gampang lantaran sudah mempunyai modal yang cukup. Akan tetapi mempertahankan bisnis tersebut sanggup berjalan dengan baik dan menawarkan laba merupakan tahap tersulit.
Bila seseorang telah bertekad, maka mereka pun akan mengerahkan sepenuh tenaga untuk sanggup melaksanakan apa yang diinginkannya.
Sebagai satu contoh, Urbanties seseorang yang melaksanakan jual-beli properti. Banyak yang mengatakan, bisnis ini tidak memerlukan modal besar. Asal sanggup meyakinkan calon klien, properti pun sanggup terjual.
Tidak begitu, lho!
Seorang biro haruslah serius dalam melaksanakan pekerjaannya.
Mulai dari cari stok properti, menambahkan list iklan, mengenali produk properti dengan detail, point of selling, sampai serius menanggapi respons.
Kesan pertama calon klien ialah faktor yang sangat penting untuk memilih terjualnya properti.
Walau tanpa tatap muka langsung, bila Anda sanggup menyervis mereka dengan baik, rasa percaya pun akan muncul sehingga calon pembeli tetapkan untuk memakai jasa Anda.
Pencatatan yang Buruk
Selain melangsungkan aktivitas operasional, pencatatan keuangan dan juga inventori pun krusial untuk diperhatikan. Apa yang keluar, baik barang maupun uang harus dicatat dengan rapi dan detail.
Bila seseorang mempraktikkan hal ini dalam menjalankan bisnisnya, maka ia pun sanggup mengetahui ke mana saja modal yang dimilikinya.
Sewaktu-waktu ketika uang atau barang yang tersisa menipis, ia pun tidak akan panik dan sanggup mengatur seluruhnya.
Tidak Mengikuti Perkambangan Teknologi
Generasi “zaman now” sudah sangat ketergantungan dengan teknologi internet. Ingin membeli barang? Mereka akan membelinya secara online.
Apapun itu, baik kebutuhan pribadi menyerupai pakaian dan juga makan siang ketika berada di kantor.
Itu mengapa, seorang pebisnis haruslah sanggup mengikuti perkembangan zaman untuk memajukan usahanya.
Pemasaran yang dilakukan dihentikan hanya dengan offline saja, namun dikombinasikan dengan online.
Misalnya, dengan menciptakan situs atau blog mengenai perjuangan yang Anda jalankan. Akun media umum menyerupai Facebook, Instagram, Twitter, dan lainnya pun perlu dibentuk sebagai bentuk branding.
Salah Memilih Rekanan Rekan bisnis pun sanggup jadi lantaran dari mangkraknya perjuangan yang Anda jalankan.
Bisa jadi merekalah yang tidak serius dalam menjalankan bisnis dan menyerahkan segala tanggung jawab pada Anda.
Bisa jadi pula mereka melaksanakan penipuan sehingga menciptakan seluruh modal habis dibawah. Berhati-hatilah!
Kurang Sabar
apakah Anda pernah mendengar kisah mengenai bisnis minuman karbonasi 7Up?
Banyak kisah yang menemukan bahwa sebelum 7Up sukses dan diminati, ada seorang pendahulu yang telah memproduksi sebuah minuman berjulukan 3Up.
Sayangnya perjuangan tersebut tidak berjalan baik dan ia pun merubah namanya menjadi 4Up dan kemudian 5Up.
Saat ia merubahnya menjadi 6Up dan masih gagal, orang tersebut pun jadinya menyerah. Barulah ketika 7Up dibuat, produk tersebut lari diburu.
Cerita ini mempunyai pesan bahwa, dalam menjalankan perjuangan memang diharapkan kesabaran serta pantang menyerah.
Biarpun berkali-kali jatuh, seorang pebisnis hendaknya sanggup mencar ilmu dari kesalahan dan mengakibatkan seluruh kesalahan sebagai pelajaran.
Semoga ulasan di atas sanggup bermanfaat bagi Anda dalam mempersiapkan diri sebagai pebisnis unggul!
sumber urbanindo
Posting Komentar